Sekolah boleh libur, tapi belajar tak kenal berhenti.
Keluarga besar Pelangi Indonesia memanfaatkan jeda kegiatan belajar mengajar semester ini untuk menyelenggarakan training bagi edukator, staff maupun semua karyawan Pelangi Indonesia. Hadir sebagai narasumber adalah Ms Yeni dan Mr. Oki.
Ms. Yeni yang berprofesi sebagai psikolog ini merupakan owner dan direktur Pelangi Indonesia, serta berpraktik sebagai psikolog Sekolah Pelangi Indonesia maupun Rumah Psikologi Pelangi Indonesia. Pada training kali ini Ms. Yeni membawakan tema yang relevan dengan suasana yang sedang kita hadapi selama dua tahun terakhir, yaitu "Resiliensi di Masa Pandemi". Resiliensi diartikan sebagai kemampuan untuk pulih kembali setelah mengalami kesulitan atau tantangan hidup. Salah satu strategi untuk mengembangkan resiliensi adalah dengan menyusun daftar hal-hal yang kita inginkan maupun tidak kita inginkan, yang kita miliki maupun yang belum kita miliki, dan dikelompokkan ke dalam empat kuadran :
kuadran 1 : hal-hal yang kita inginkan dan sudah kita miliki
kuadran 2 : hal-hal yang tidak kita inginkan tapi kita miliki.
kuadran 3 : hal-hal yang kita inginkan tapi tidak kita miliki
kuadran 4 : hal-hal yang tidak kita inginkan dan tidak kita miliki
Masing-masing kuadran perlu disikapi dengan cara yang berbeda. Misalnya dalam kuadran 1 kita mencantumkan pekerjaan. Kita menginginkan pekerjaan, dan sudah memilikinya. Sikap yang tepat adalah mempertahankan hal itu, dengan cara bekerja sungguh-sungguh dan penuh integritas, melakukan tugas dengan baik, serta terus belajar untuk mengembangkan karier. Kemudian dalam kuadran 3, salah satu poin yang kita cantumkan adalah rumah. Hal itu juga menuntut sikap yang sesuai untuk bisa mencapainya, misalnya dengan cara menabung, mengambil KPR, atau mencari penghasilan tambahan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Ketika rumah sudah berhasil kita miliki, poin tersebut kita pindah dari kuadran 3 ke dalam kuadran 1.
Perlu dicatat bahwa hal-hal yang bisa dicantumkan dalam masing-masing kuadran bukan hanya benda-benda konkrit, tetapi juga kegiatan, kemampuan/keahlian tertentu, maupun hal-hal non benda lainnya. Misalnya hobby, peluang karier, waktu luang untuk keluarga, interaksi sosial, ketenangan hidup, kesempatan untuk melakukan pelayanan sosial, dan sebagainya.
Pada sesi kedua, Mr Oki yang juga merupakan co-owner Pelangi Indonesia membawakan topik Pendidikan Musik di Sekolah. Mr Oki menekankan pentingnya pendidikan musik dilakukan sejak usia dini. Banyak manfaat yang bisa didapatkan anak dengan belajar musik, antara lain :
Meningkatkan kemampuan akademik. Salah satunya matematika. Dengan mengenal ketukan, ritme, dan skala dalam musik, anak-anak belajar melakukan pembagian, membuat pecahan, dan mengenali pola.
Mengembangkan keterampilan motorik. Ketika memainkan alat musik (perkusi, piano, gitar, marakas, dan lain-lain), anak mengembangkan keterampilan motoriknya, khususnya koordinasi mata, tangan dan kaki.
Memupuk keterampilan sosial. Banyak aktivitas musikal dilakukan dalam tim atau kelompok, misalnya orkestra, konserto, ensambel, maupun paduan suara. Dengan bermain musik dalam kelompok, anak-anak belajar bekerja sama, saling mengerti dan memahami antar anggota kelompok.
Melatih disiplin dan kesabaran
Meningkatkan rasa percaya diri
Proses pembelajaran musik di sekolah perlu dilakukan melalui tahap-tahap tertentu, antara lain mengenal ritme, melodi, dan harmoni. Masing-masing tahap perlu dikenalkan dan dikuasai dengan cukup baik sebelum beranjak ke tahap berikutnya.
Dalam training tersebut, peserta juga dikenalkan dengan not balok, yang merupakan notasi standar yang digunakan dalam dunia musik. Peserta juga mendapatkan tips serta triks mengenai cara mengenalkan musik kepada anak dengan metode bermain yang menyenangkan.
Comments