Masa pandemi sedang menuju endemi. Kehidupan perlahan-lahan kembali normal, meski waspada dan mematuhi protokol kesehatan tetap harus dilakukan. Sekolah pun sudah menerapkan pembelajaran tatap muka penuh. Artinya, anak-anak kembali datang ke sekolah untuk belajar, bukan lagi belajar dari rumah secara daring.
Pemberlakukan pembelajaran tatap muka secara penuh, bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru patut disambut dengan suka cita. Namun kita juga akan menghadapi masalah-masalah, yang biasa dihadapi orang tua atau pendamping anak dalam pembelajaran tatap muka. Khususnya untuk anak-anak usia dini, terkhusus yang baru pertama kali masuk sekolah. Masalah yang tentu saja harus dihadapi dengan suka cita pula.
Salah satunya adalah masalah kelekatan anak pada orang tua / pendamping anak di rumah. Untuk anak usia dini / prasekolah, terutama yang baru pertama kali masuk sekolah, sering terjadi bahwa anak menangis, tidak mau ditinggalkan oleh orang tua di sekolah, tidak mau masuk sekolah, atau begitu sampai di sekolah langsung minta pulang ke rumah.
Anak prasekolah umumnya akan melalui masa penyesuaian diri, sebelum beradaptasi sebagai anggota kelompok. Penyesuaian diri seperti ini normal. Reaksi anak menghadapi perpisahan dengan orang tua berbeda-beda. Kecemasan dan tangisan adalah hal yang wajar pada minggu-minggu pertama mereka di Kelompok Bermain atau Taman Kanak-Kanak.
Tingkat kecemasan tiap anak berbeda-beda. Ada yang cepat beradaptasi dan berani bersosialisasi dengan lingkungan barunya. Ada pula yang butuh waktu lebih lama untuk beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Untuk mendukung kemandirian anak, diperlukan kerjasama antara orang tua dengan pendidik.
Tips:
Berbicaralah dengan tenang dan santai bahwa kita tidak bisa ikut masuk dan menemaninya bermain. Pahamilah perasaan anak kita dan bersikaplah positif terhadap perasaannya.
Informasikan bahwa kita menunggu di ruang tunggu, atau jika pulang yakinkan bahwa kita akan menjemputnya tepat waktu.
Sebutkan nama teman atau pendidik untuk menumbuhkan rasa akrab, katakan bahwa dia akan senang bermain dengan teman-temannya.
Berikan pelukan atau ciuman sebelum kita meninggalkannya. Jangan pergi terburu-buru, menunjukkan keraguan atau kecemasan. Anak dapat merasakannya dan membuatnya makin sulit ditinggalkan.
Yang terpenting adalah kerjasama dengan pendidik dan bersikap konsisten dengan kesepakatan yang sudah kita buat dengan anak.
Comentarios